Macam-macam teknik membaca
Macam-macam teknik membaca menurut para ahli :
Jenis-jenis Membaca Menurut Prastiti (2006: 20) :
Berdasarkan tujuan atau maksudnya, membaca dibagi menjadi beberapa jenis
antara lain membaca intensif, membaca teknik, membaca cepat, membaca
kritis, dan membaca indah. Kelima jenis membaca tersebut dijelaskan pada
penjabaran berikut ini.
a. Membaca Intensif/Membaca Pemahaman Membaca jenis ini sering juga
disebut membaca pemahaman yang sangat memerlukan kecermatan dan
ketajaman berpikir. Membaca intensif merupakan kunci memperoleh ilmu
pengetahuan. Membaca intensif adalah perbuatan membaca yang dilakukan
dengan hati-hati dan teliti. Membaca jenis ini sangat diperlukan jika
ingin mendalami suatu ilmu secara detail, ingin mengetahui isi suatu
materi, bahan-bahan yang sukar dan lain-lain.
b. Membaca Teknik Membaca teknik adalah salah satu jenis membaca yang
menitikberatkan pada pelafalan kata-kata baku, melagukan kalimat dengan
benar, pemenggalan kelompok kata dan kalimat dengan tepat, menyesuaikan
nada, irama, dan tekanan, kelancaran dan kewajaran membaca serta jauh
dari ketersendatan, kesalahan ucap atau cacat baca lain. Membaca teknik
dilaksanakan dengan bersuara. Oleh karena itu, membaca jenis ini
memiliki manfaat ganda baik pembaca maupun orang lain.
c. Membaca Cepat Membaca jenis ini dilakukan jika pembaca ingin
memperoleh gagasan pokok wacana dalam waktu relatif singkat, tetapi juga
mendapat hasil bacaan yang banyak. Dua faktor yang tidak dapat
diabaikan pada jenis membaca ini adalah kecepatan dan ketepatan. Hal-hal
yang dapat menghambat cara membaca cepat harus dihindari seperti
regresi, vokalisasi, membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan
lain-lain.
d. Membaca Kritis Membaca kritis adalah salah satu jenis membaca yang
bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta dalam bacaan, kemudian
menganalisisnya. Membaca jenis ini dilakukan secara bijak, mendalam,
evaluatif, dan analisis sebagai kunci membaca jenis ini. Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa membaca kritis tidak hanya sekedar
fakta yang tersurat, tetapi juga tersirat menemukan alasan mengapa
penulis menyatakan hal tersebut. Membaca kritis memerlukan berbagai
keterampilan, meliputi mencari isi wacana, menganalisis dan menilai
gagasan yang terdapat dalam bacaan.
e. Membaca Indah Pada hakikatnya membaca indah merupakan usaha
menghidupkan dan untuk mengomunikasikan suatu bahan bacaan yang
mempunyai nilai sastra dengan mengutamakan segi keindahan dalam
penyampaiannya. Membaca yang indah erat sekali hubungannya dengan
keterampilan membaca karya sastra. Membaca jenis ini menitikberatkan
pada pengungkapan segi keindahan yang terdapat pada suatu karya sastra.
Alur suaranya hendaknya jatuh pada gagasan-gagasan, sebagaimana layaknya
orang bicara. Gerak dan mimik sejalan dengan pokok gagasan yang
terkandung dalam teks agar apa yang dibaca dapat dipahami oleh
pendengar. Tarigan (2008: 12-13).
Tarigan membedakan kegiatan membaca dalam jenis membaca bersuara atau
membaca nyaring (oral reading atau reading aloud) dan membaca dalam hati
(silent reading). Membaca bersuara atau membaca nyaring dipandang tepat
untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis
seperti pengenalan bentuk huruf dan unsur-unsur linguistik. Akan tetapi,
untuk mencapai tujuan yang bersifat pemahaman maka yang paling tepat
adalah membaca dalam hati. Kedua macam membaca menurut Tarigan di atas
mempunyai fungsi masing-masing. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas
yang berfungsi sebagai alat bagi guru, murid, atau pun pembaca
bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta
memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Membaca
dalam hati hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory) yang
melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Dalam hal ini, pembaca tidak
menggunakan alat ucap sehingga hanya otak dan mata yang bekerja. Dalam
garis besarnya, membaca dalam hati dibagi atas membaca ekstensif dan
intensif. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya
meliputi sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin (Tarigan,
2008: 31). Membaca ekstensif meliputi membaca survei (survey reading),
membaca sekilas (skimming reading), dan membaca dangkal (superficial
reading). Membaca intensif adalah studi seksama, telaah secara teliti,
dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap
suatu tugas yang pendek kira-kira sampai empat halaman setiap hari
(Tarigan, 2008: 35). Membaca intensif terbagi menjadi membaca telaah isi
(content study reading) dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi
dibagi menjadi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan
membaca ide, sedangkan membaca telaah bahasa meliputi kegiatan membaca
bahasa dan membaca sastra.
Jenis-jenis membaca menurut Praptanti (2000: 39) adalah sebagai berikut:
Membaca pemahaman (intensif) adalah membaca pemahaman yang dianggap
sebagai salah satu kunci pemerolehan ilmu karena titik tekannya adalah
persoalan pemahaman yang mendalam, pemahaman ide-ide naskah dari ide-ide
pokok sampai ide penjelas. Begitu juga dari hal-hal yang global ke
hal-hal yang rinci. Jadi membaca pemahaman adalah aktivitas membaca yang
ditempuh dengan sangat teliti, biasanya agak lambat, dengan tujuan
memahami keseluruhan isi bacaan kedalam-dalamnya agar pesan yang
disampaikan lebih merasuk ke otak dan hati. Membaca kritis yaitu
aktivitas membaca yang menghendaki sikap atau reaksi si pembaca untuk
memberi tanggapan terhadap apa yang telah dibacanya. Dalam hal ini
pembaca dapat bersikap menolak, menyetujui sebagai pengganti, menerima
sebagai bahan pelengkap atau menerima sebagai bahan penguat. Membaca
cepat yaitu suatu aktivitas membaca yang bertujuan agar dalam waktu yang
relatif singkat bisa mendapatkan hasil yang banyak. Membaca apresiatif
dan membaca estetis adalah dua kegiatan membaca yang agak bersifat
khusus karena lebih berhubungan dengan nilai-nilai dan faktor perasaan.
Objek kajiannya terutama karya sastra serta bacaan-bacaan lain yang
ditulis dengan bahasa yang indah. Membaca teknik adalah suatu aktivitas
membaca yang termasuk kegiatan membaca bersuara. Membaca jenis ini
bertujuan untuk lebih pemahaman memudahkan pemahaman materi yang dibaca.
Membaca teknik penekanannya pada lafal, jeda lagu dan intonasi yang
tepat. Denny Iskandar (2010). Klaisifikasi jenis membaca dapat ditinjau
dari berbagai sudut pandang, misalnya dari: sasaran pembacanya, cara
membaca, cakupan bahan, tujuan, jenis/ragam tulisan, dan lain-lain.
1) Berdasarkan sasaran pembacanya: Membaca permulaan Membaca lanjut
2) Berdasarkan cara membaca (terdengar-tidaknya suara): Membaca nyaring
(oral reading/aloud reading) Membaca dalam hati (silent reading)
3) Berdasarkan cakupan bahan, baik jenis maupun lingkup bahan bacaannya
terbagi ke dalam dua macam, yakni membaca intensif dan membaca
ekstensif. Membaca intensif, meliputi: membaca telaah isi (content study
reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading).
Membaca telaah isi terbagi lagi ke dalam:
(a) membaca teliti (close reading),
(b) pembaca pemahaman (understanding reading), membaca kritis (critical reading), dan membaca ide (reading for ideas).
Membaca bahasa terbagi lagi ke dalam
(a) membaca bahasa dan
(b) membaca sastra.
Membaca ekstensif, meliputi:
membaca survei (survei reading)
membaca sekilas (skimming)
dan membaca dangkal (superficial reading).
4) Berdasarkan klasifikasi tujuan baca:
Membaca untuk tujuan behavioral/tertutup/instruksional
Membaca untuk tujuan ekspresif/terbuka
5) Berdasarkan tingkatan tujuan:
Membaca dasar (elementary reading)
Membaca tinjauan (inspectional reading)
Membaca analitis (analytical reading)
Membaca membandingkan (syntopical reading)
6) Berdasarkan teknik menemukan informasi fokus:
Baca-pilih (selecting)
Baca-lompat (skipping)
Baca-layap (skimming)
Baca-tatap (scanning)
Macam-Macam teknik membaca :
A. Membaca cepat Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu
cara belajar efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan
memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase demi
frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar
pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat.
Cara membaca cepat:
1. Konsentrasi saat membaca.
2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.
3. Perluas jangkauan mata ketika membaca.
4. Tidak mengulang-ulang bacaan. Dalam teknik membaca cepat, digunakan
rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus tersebut adalah: KB :
Jumlah kata dalam bacaan x 100% Waktu yang ditempuh Keterangan: KB =
Kecepatan Membaca
B. Membaca Sekilas Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika
membaca koran atau bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini
dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang diperlukan.
Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca,
hanya hal-hal yang dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin
diketahui. Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas
pada bagian-bagian teks, terutama judul, daftar isi, kata pengantar.
indeks atau hal umum lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca sekilas adalah sebagai berikut:
1. jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,
2. baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan
3. jika telah telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.
C. Membaca Memindai Membaca memindai disebut juga membaca scanning,
yaitu teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa
membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan.
Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor
telepon, mencari arti kata atau istilah di kamus, dan mencari informasi
di ensiklopedia.
D. Membaca Intensif Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat
diterapkan dalam upaya mencari informasi yang bersifat detail. Membaca
intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan
diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca
dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal
menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:
1. membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,
2. mempertimbangkan kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan
dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan
didiskusikan
3. mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan didiskusikan.
E. Membaca Ekstensif Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca ekstensif
ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting
dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok
tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai
pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif
dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama
sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah
utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:
1. membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi teks,
2. memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks,
3. membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya
persamaan dan perbedaannya, dan 4. menarik kesimpulan mengenai masalah
utama kedua teks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar